Bali, Berita Fikes Online,- Dalam rangka meningkatkan kinerja dan kompetensi tenaga kependidikan, Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Jakarta mengikuti pelatihan dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Laboratorium yang diselenggarakan di UPTD Bapelkesma Propinsi Bali. Kegiatan ini diikuti oleh 14 peserta yang terdiri dari para pejabat di lingkungan FIKES, antara lain Dekan FIKES Dr. Apt. Zilhadia, M.Si, Wakil Dekan I Irma Nurbaeti, S.Kp., M.Kes., Sp.Mat., PhD, Wakil Dekan II Dr. Yuli Amran, MKM, Kepala Laboratorium Nelly Suryani, PhD, Apt. dan tenaga Pranata Laboratorium Pendidikan (laboran) Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Jakarta. Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari pada Kamis hingga Sabtu, (4-6/08)
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan sambutan oleh Dekan FIKES UIN Jakarta, Dr. Apt. Zilhadia, M.Si. Dalam sambutannya, dekan menyampaikan bahwa workshop atau pelatihan ini sangat penting diadakan bagi tenaga laboran untuk meningkatkan pengetahuan sekaligus penyegaran demi meningkatkan pelayanan bagi mahasiswa di laboratorium. Zilhadia menyatakan bahwa kegiatan ini bukan formalitas belaka namun merupakan bagian upaya agar laboran tetap berkinerja baik dan teratur termasuk memberikan apresiasi FIKES Award bagi laboran yang berkinerja baik. Terakhir dekan berharap Kerjasama dengan UPTD BapelkesmasPropinsi Bali ini dapat membantu para laboran dalam meningkatkan kinerja dalam hal pelayanan.
Selanjutnya, sambutan dari penyelenggara diwakilkan oleh Kepala Seksi Pelayanan dan Pelatihan UPTD Bapelkesmas Propinsi Bali Drs I Wayan Terima, M.Pd dalam sambutannya Wayan menyampaikan ucapan terima kasih kepada Fikes UIN Jakarta yang mempercayakan UPTD Bapelkesmas Bali dalam melakukan workshop K3 bagi tenaga laboran. “Selamat datang di Bali” ujar I Wayan. Wayan melanjutkan berdasarkan Permenkes no.252 tahun 2016 bahwa Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan Wajib terdapat unit K3. “Kesempatan workshop ini sangat berharga bagi semua peserta, dan kami berharap semua peserta dapat mengikuti secara serius dan bertanggungjawab agar mendapat wawasan untuk meningkatkan pelayanan” tutup Wayan. Acara dilanjutkan dengan pembukaan secara resmi kegiatan Workshop K3 dan penyerahan nametag secara simbolis kepada perwakilan peserta.
Pemateri dalam kegiatan ini menghadirkan pakar-pakar di bidangnya seperti Fungsional K3 Ahli Madya Dinas Kesehatan Propinsi Bali dr. I Gede Swarta, dr. I Made Juli Arsana, dan pejabat dari Rs. Prof. Ngoerah Bali dr. I Wayan Wartawan, MARS. Dalam kegiatan ini dilaksanakan 3 sesi pembelajaran. Sesi pertama yaitu materi mengenai dasar kebijakan terkait K3, sesi ke dua materi mengenai penerapan dan Identifikasi K3, dan Psesi ke tiga yaitu penanganan limbah B3 serta simulasi APAR.
Dalam pelatihan tersebut dilakukan simulasi pencegahan kabakaran menggunakan APAR sehingga peserta dapat menggunakan alat pemadam kebakaran dengan tepat dan cepat jika sewaktu-waktu terjadi bencana kebakaran di lingkungan kerja.
Salah satu peserta workshop Siti Yaenap, S.Si, mengutarakan bahwa kegiatan workshop dan pelatihan K3 di laboratorium telah menambah wawasan bahwa unsur K3 harus diterapkan tidak hanya selama bekerja di tempat kerja melainkan semenjak perjalanan menuju tempat kerja. Selain itu Yaenap juga menyatakan bahwa analisis resiko sangat penting dibuat untuk meminimalisir resiko keselakaan kerja. Baginya wawasan tambahan mengenai teknik penggunaan alat pemadam api ringan (APAR) juga sangat bermanfaat bagi pekerja di lingkungan laboratorium. Senada dengan Yaenap, Lisa Octavia yang juga sebagai peserta workshop juga menyatakan bahwa kegiatan Workshop K3 ini telah memperluas wawasannya dalam hal kesehatan dan keselamatan kerja terutama bagi pekerja laboratorium. Oleh karena itu Lisa memandang kegiatan ini sangat penting dilakukan sekaligus merasa beruntung dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik. (wr/zr)