Cegah Rawan Gizi Pada Balita, Kelompok 2 PBL Kesmas UIN Jakarta Fokuskan Pada 3 Program Intervensi
Berita Fikes Online,- Masalah rawan gizi pada balita masih menjadi suatu persoalan yang memerlukan perhatian khusus. Masalah rawan gizi merujuk pada kondisi ketika seseorang dapat berisiko mengalami kekurangan gizi atau malnutrisi. Salah satu masalah rawan gizi yang banyak dialami oleh balita yaitu stunting, wasting, underweight, dan overweight. Dalam upaya pencegahan permasalahan rawan gizi pada balita, Mahasiswa Kelompok 2 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta memberikan Tiga program intervensi yang dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Pembantu Karet Tengsin. Dalam menentukan program intervensi yang tepat Mahasiswa Kelompok 2 telah melakukan analisis situasi dan ditemukan masalah yang menjadi prioritas untuk diselesaikan di RW 04 Kelurahan Karet Tengsin yaitu pemberian pola asuh terhadap balita yang kurang tepat. Maka dari itu, program intervensi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait pola asuh balita yang tepat.
Program intervensi pertama, yaitu pemberian flipchart berisi kalender dan materi terkait pola asuh balita yang tepat. Sasaran dari program pembelian flipchart adalah orang tua balita di RW 04 Kelurahan Karet Tengsin. Pemberian flipchart telah dilaksanakan pada Rabu (28/2/2024) yang dilakukan secara door to door. Pemberian flipchart yang disertai dengan kegiatan penyuluhan secara langsung oleh mahasiswa kelompok 2 kepada orang tua balita membuat pesan yang disampaikan menjadi lebih mudah diingat. Selain itu, orang tua balita dapat membaca flipchart berulang kali sehingga dapat terjadi peningkatan pengetahuan terkait pola asuh balita yang tepat.
Program intervensi kedua, yaitu kegiatan penyuluhan dampak kekurangan gizi melalui pendekatan fear appeal. Tema dari kegiatan ini adalah “HARMONI: Cegah Masalah Rawan Gizi Melalui Optimalisasi Nutrisi”. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada Sabtu (2/3/2024) dengan mengumpulkan ibu balita RW 04 di Aula Puskesmas Pembantu Karet Tengsin. Penyuluhan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan fear appeal yakni dengan menampilkan video yang berisi tentang dampak masalah gizi yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran ibu untuk mencegah masalah gizi pada balita. Selanjutnya, ibu balita mendapatkan penyuluhan terkait pola asuh yang tepat terhadap pemenuhan gizi balita serta memperkenalkan aturan makan (feeding rule) yang sesuai pada balita sesuai dengan usianya. Penyampaian materi dilakukan oleh Ibu Narila Mutia Nasir, Ph.D selaku Dosen Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta. Selain itu, ibu balita juga mendapatkan materi terkait Higiene dan Sanitasi Dalam Mempersiapkan MPASI yang disampaikan oleh Ibu Dewi Utami Iriani, M.Kes., Ph.D selaku dosen Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta. Setelah penyampaian materi terdapat sesi tanya bersama pemateri yang berkompeten sehingga informasi yang disampaikan dapat dipercaya kebenarannya.
Program intervensi ketiga, yaitu kegiatan penyuluhan kepada kader Posyandu Kenanga RW 04 yang memiliki tema “KARYA: Konseling Seputar Pola Asuh Dengan Membangun Kader Yang Aktif dan Responsif”. Kegiatan ini telah dilaksanakan pada Senin (4/3/2024). Materi penyuluhan disampaikan oleh Ibu Siti Hanifah, S.Gz selaku penanggung jawab program gizi Puskesmas Pembantu Karet Tengsin. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader dan mengoptimalisasi sistem 5 meja di Posyandu. Dengan demikian, kader dapat menyampaikan informasi tersebut dalam kegiatan posyandu khususnya pada saat konseling dan penyuluhan di meja kegiatan posyandu. Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan dan skill kader dalam kegiatan konseling dilakukan roleplay sesuai dengan langkah-langkah konseling yang disingkat GATHER atau SATU TUJU.
Dengan adanya ketiga program ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait pola asuh yang tepat untuk mencegah masalah rawan gizi pada balita. Selain itu, program ini diharapkan dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, puskesmas, dan mahasiswa serta untuk bersama-sama dalam mewujudkan generasi sehat bebas masalah masalah rawan gizi dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. (PBL 2)