Fikes Gelar Webinar Integrasi Ilmu dan Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam dalam Keilmuan Kesehatan
Fikes Gelar Webinar Integrasi Ilmu dan Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam dalam Keilmuan Kesehatan

Ciputat, BERITA Fikes Online-- Rabu, (30/06/2021), Pusat Kajian Integrasi Ilmu (PUJI) UIN Jakarta bekerjasama dengan Fikes UIN Jakarta menggelar webinar Focus Group Discussion (FGD) yang bertemakan ”Integrasi Ilmu Dan Reaktualisasi Tradisi Ilmiah Islam dalam  Keilmuan Kesehatan”. Webinar dilaksanakan melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal Youtube Puji Integrasi Ilmu UIN Jakarta.

Didapuk sebagai narasumber dosen Pemikiran Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta Dr Akhmad Shodiq MA, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanudin Prof Dr dr Veni Hadju Msc dan Ketua PUJI UIN Jakarta Prof Dr Rd Mulyadhi Kartanegara.

Hadir membuka acara Dekan Fikes UIN Jakarta Jakarta Dr apt Zilhadia MSi. Menurut Zilhadia dalam sambutannya, Pertemuan FGD kali ini sangat memfasilitasi peserta khususnya civitas akademika Fikes UIN Jakarta.

“Melalui acara ini diharapkan kita dapat menerapkan integrasi secara nyata dalam setiap kegiatan serta memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat luas mengenai langkah untuk menjaga kesehatan berbasis keislaman secara baik dan benar,” ujar Zilhadia.

Acara dilanjutkan dengan sesi penyampaian materi oleh narasumber-narasumber. Bertindak sebaai moderator Dosen Fikes UIN Jakarta Fajar Ariyanti Mkes PhD.

Akhmad Shodiq memaparkan pentingnya menggunakan akal dan hati ketika bertindak. Karena hal tersebut dapat melandasi pentingnya integrasi keislaman dalam setiap ranah pendidikan, khususnya ilmu kesehatan. Selain itu, Akhmad juga menyampaikan pentingnya mengkombinasikan ta’lim insani dengan ta’lim rabbani untuk membentuk lulusan Fikes UIN Jakarta yang dapat mengintegrasikan keilmuannya secara luas.

Sementara Veni Hadju memaparkan eratnya hubungan antara kesehatan dan keislaman, yaitu bahwa manusia diberi organ tubuh yang memiliki proteksi tersendiri terhadap penyakit. Seperti luka yang dapat merevitalisi jaringan secara mandiri. Selain itu, Veni juga menekankan pentingnya spiritualitas. Spiritualitas yang baik membantu pikirian lebih relaks dan memaksimalkan mekanisme kerja tubuh.

“Nilai kerohanian memiliki peranan penting untuk mendorong jasmani agar sehat, karena nilai kerohanian akan mempengaruhi jiwa, saraf, bahkan hingga ke imunitas individu,” ujar Veni pada penutup materinya.

Pada kesempatan yang sama Mulyadhi menjelaskan poin penting dari integrasi adalah kesehatan. Ia mengilustrasikan integrasi tersebut dengan delman. Dimana integrasi tidak akan bisa dicapai apabila kondisi kuda (kesehatan) tidak baik atau roda yang digunakan untuk berpergian rusak.

“Seandainya manusia itu sendiri tidak sehat maka integrasi sulit untuk tercipta,” ujar Mulyadi.

Setelah penyampain materi, acara dilanjutkan dengan melakukan sesi tanya jawab kepada masing-masing narasumber. Pada penghujung acara, turut hadir rektor UIN Jakarta Prof Dr Amany Lubis MA untuk memberikan sambutan mengenai kegiatan FGD yang dilakukan.

“UIN Jakarta terus mengupayakan integrasi nilai-nilai keislaman pada setiap bidang baik sains, kesehatan, dan lain-lainnya agar dapat mewujudkan nilai-nilai keislaman yang moderat dan unggul guna menghadapi zaman yang terus berkembang,” ujar Amany. (Diah Pitaloka/FJT)