FIKES Jadikan Kampung Santri di Tangerang sebagai Ikon UIN Jakarta
FIKES Jadikan Kampung Santri di Tangerang sebagai Ikon UIN Jakarta

Ciputat, BERITA FIKES Online-- Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UIN Jakarta menyelenggarakan Program Kampung Santri sebagai Community Based Riset Strategy dalam pengendalian penyebaran Covid-19, Sabtu, (1/8/2020) di Kabupaten Tangerang.

Sebagai garda pelindung dalam menjaga kesehatan masyarakat, FIKES UIN Jakarta berkomitmen untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 yang berfokus pada sektor hulu, yaitu bagaimana menjaga kesehatan masyarakat dengan memperbaiki dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat sebagai proteksi bagi kesehatan mereka.

Penanggung Jawab Program Kampung Santri Karyadi PhD menjelaskan kegiatan tersebut dilaksanakan melalui strategi interprofesional collaboration melalui pola pendekatan tahap I dengan konsep community based research.

“Strategi ini dilaksanakan sebagai salah satu strategi yang paling efektif karena melibatkan perpaduan antara riset dan pengabdian masyarakat dengan melibatkan komunitas lokal, seperti Forum Silaturahmi Putra/I Tangerang (FSPT), Alumni 88 SMP Tigarksa, Alumni Nebal 91, PPNI, Rumah Sunat, Ambulance 118 dan IAKMI,” kata Karyadi.

Selain itu, lanjutnya, kegiatan ini mengambil ikon Kampung Santri yang menyesuaikan dengan identitas UIN Jakarta sebagai perguruan tinggi Islam, sehingga diharapkan dapat membangkitkan budaya kesantrian di wilayah Kabupaten Tangerang, tambahnya.

Ditambahkannya, Kampung Santri juga merupakan perpanjangan dari sebuah nama yang bermakna sehat, aman, terdidik dan asri.

Sementara, Ketua Program Studi (Prodi) Ners Dr Jamaludin mengatakan bahwa kegiatan ini akan terus dilanjutkan dengan pola yang sama.

“Harapan saya kedepannya agar semua Prodi dapat bersinergis menjadi kegiatan kolaborasi antar profesi, sehingga saat bekerja, mereka sudah terbiasa melakukan kolaborasi antar profesi,” ujar Jamaludin.

Berdasarkan informasi Karyadi, dalam pelaksanaannya, mahasiswa melakukan kegiatan dengan langkah-langkah sistematis, seperti mulai dari penggalian issu secara sekunder, penggalian issu secara primer melalui FGD, pembuatan istrumen, uji coba instrumen, melakukan pengumpulan data, dan dilanjutkan dengan penentuan prioritas masalah dan rencana tindakan yang akan dilaksanakan bersama  dengan masyarakat hingga pada ranah pemerintah.

“Rangkaian kegiatan tersebut dilakanakan dalam kurun waktu selama satu setengah bulan. Dimulai dari Juli sampai dengan pertengahan Agustus 2020,” imbuhnya.

Dekan FIKES DR apt Zilhadia MSi mengungkapkan bahwa dirinya sangat mendukung kegiatan tersebut. Menurutnya, mahasiswa FIKES adalah calon pejuang kesehatan, yang sedini mungkin harus dikenalkan dengan masalah atau problem sebelum mereka betul-betul menjadi tenaga kesehatan yang sebenarnya.

“Mahasiswa juga ditriger dengan masalah untuk menjadikan mereka memiliki keterampilan berpikir kritis dan mempu menghadapi masalah-masalah kesehatan, seperti wabah dan pandemi di hari esok setelah lulus dari FIKES UIN Jakarta,” jelas Zilhadia.

“Dukungan juga datang dari Pemerintahan di Kabupaten Tangerang”.

Pada kesempatan yang sama, Camat Cisoka Ahmad Hapid AP MSi didampingi Sekcam Cisoka Cucu Abdurrosyied SH MSi menyampaikan dukungannya dan mengapresiasi kegiatan ini.

“Mudah-mudahan kedepannya UIN Jakarta dapat menjadikan wilayah kami sebagai daerah binaan terhadap masalah-masalah kesehatan,” katanya.

Turut hadir pada acara tersebut Kepala Puskesmas Pasir Nangka, Kelapa Dusun, organisasi lokal, tokoh agama, dan masyarakat di Tigaraksa. (mf/annisa)