FIKES UIN Jakarta Selenggarakan Hybrid The-Second International Conference on Health Science 2022 di Swissotel PIK Jakarta
Berita Fikes Online- The Second International conference on Health Sciences (ICHS) 2022 berhasil diselenggarakan oleh Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UIN Jakarta pada tanggal 24-25 Agustus 2022 secara hybrid. ICHS ini merupakan program dua tahunan FIKES UIN Jakarta dalam menyelenggarakan event internasional. Conference dilaksanakan secara Hybrid bertempat di Swissotel Pantai Indah Kapuk, Jakarta. Tema ICHS tahun 2022 adalah “Global Health Partnership on addressing socio-religious determinants for Sustainable and Equitable Health Development”. Ruang lingkup international conference adalah publikasi penelitian di bidang farmasi, keperawatan, kesehatan masyarakat, kedokteran, biokimia, biologi molekuler dan ilmu kesehatan Islam.
Dalam International conference ini FIKES UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengundang pembicara (speakers) baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang memiliki kompetensi dengan level internasional di bidang kesehatan. Peserta dalam konferensi ini terdiri dari peneliti FIKES UIN Jakarta yang meliputi dosen dan mahasiswa. Konferensi ini juga telah sukses menghadirkan peneliti dari dalam dan dari luar UIN Jakarta. Universitas Sriwijaya, STIKES Fatmawati, Universitas Binawan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ichsan Medical Centre Bintaro, Mitra Bunda Health Institute, Universitas Andalas, Hang tuah University Surabaya, Universitas Anwar Medika, STIKES IKIFA Jakarta dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) hadir memaparkan hasil penelitiannya.
Acara dibuka oleh Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Prof. Dr. Hj. Amany Lubis. Acara ini dihadiri juga oleh Dekan FIKES UIN Jakarta, Dr. Apt. Zilhadia, Wakil Dekan I, Irma Nurbaeti, Ph.D dan Wakil Dekan II Dr. Yuli Amran. Dalam Paparannya Rektor menekankan bahwa pentingnya acara ICHS 2022 sebagai salah satu langkah dalam mewujudkan visi FIKES yaitu menjadi fakultas yang bereputasi di tingkat internasional dengan keunggulan FIKES sebagai fakultas ilmu kesehatan yang unggul dalam mengintegrasikan aspek keilmuan dan keislaman.
Pada hari pertama, Keynote speaker dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diwakili oleh Professor DR. drh. Ni Luh Putu Indi Dharmayanti, M.Si yang memaparkan tentang “Global Health Partnerships For Sustainable, Equitable And Healthy Community”. Pada paparannya beliau menjelaskan peran serta BRIN dalam mengajak semua pihak termasuk akademisi untuk turut serta dalam agenda nasional dalam meningkatkan kualitas penelitian dalam kerangka kemitraan yang berkesinambungan.
Selanjutnya pada hari pertama plenary dihadiri oleh tiga tokoh internasional di bidang kesehatan yaitu Professor Hitoshi Oshitani dari Tohoku University, Jepang, Professor Dr. Aishah Adam dari Malaysia, Assistant Professor Dr. Pornchai Jullamate, R.N dari Burapha University Thailand, dan Associate Professor Dr. Nurdeng Duraeseh dari Universiti Islam Sultan Syarif Ali Negara, Brunei Darussalam.
Professor Hitoshi mengangkat topik tentang” kolaborasi kesehatan dunia, bagaimana memulainya”. Beliau memaparkan sejarah pengobatan tropis, perubahan dimensi issue kesehatan global (adanya globalisasi, perubahan iklim dan perubahan dari masalah penyakit infeksi ke penyakit emergensi), peningkatan kebutuhan akan kolabarasi dalam dalam kesehatan dunia khususnya di bidang penelitian kesehatan. Dilanjutkan, Assistant Professor Dr. Pornchai Jullamate, R.N menyampaikan peran perawat dalam pelayanan komunitas perlu membangun partnership dengan masyarakat dan memasukan Interprofessional Education (IPE) dalam kurikulum Pendidikan Ners. Menurut Pornchai kemitraan membutuhkan kolaborasi semua pihak, bagi dari nasional maupun internasional.
Berikutnya narasumber Professor Dr. Aishah Adam memaparkan topik “Terapi puasa untuk penyakit metabolik”. Presentasi beliau menjelaskan tentang definisi puasa, puasa intermitten, puasa periodik, dilanjutkan tentang homeostatis puasa bagaimana kebutuhan nutrisi dan kalori. Beliau juga memaparkan efek dari puasa terhadap hormon tiroid, Hubungan puasa dengan penuaan dan penyakit metabolik dan penyakit kanker. Plenary session diakhiri oleh Associate Professor Dr. Nurdeng Deuraseh yang membahas topik tentang “Ideas of Prevention and Treatment of Diseases in Islamic Medical Tradition”. Dalam penjelasannya beliau menekankan bahwa pengobatan penyakit, pada masa Nabi Muhammad SAW, pada dasarnya sesuai dengan sifat penyakit dan untuk mengetahui pengobatannya, disarankan untuk mengetahui penyebab dan gejalanya (ma`rifatuhu bitahqiq al-sabab wa al-alamah). Selain itu, rekomendasi beliau adalah kita tidak boleh menggunakan al-tibb al-nabawi (pengobatan Nabi) tanpa penelitian empiris karena perubahan tanaman obat dan lingkungan serta makna istilah kebahasaan harus menjadi bahan pertimbangan.
Pada concurrent session masing-masing bidang dibagi menjadi beberapa ruang zoom yaitu Farmasi, Kesmas dan Keperawatan diikuti oleh 30-50 orang peserta. Sebanyak 30 orang presenter baik secara oral maupun poster yang menyajikan hasil penelitiannya. Seluruh peserta sangat antusias terhadap paparan materi dari narasumber dengan banyaknya pertanyaan yang muncul terkait topik yang diangkat baik pada kegiatan plenary session dan concurrent session di setiap bidangnya.
Hari kedua dimulai dengan narasumber dari FIKES UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu Dr. Minsarnawati, SKM, M.Kes. dari program studi kesehatan masyarakat, Eni Nur’aini Agustini, Ph.D dari program studi keperawatan dan Puteri Amelia, Ph.D dari program studi farmasi. Dr. Minsarnawati menjelaskan tentang “Describing models determinant in stunting prevalence in Indonesia”. Pemaparan dilanjutkan oleh Eni Nur’aini Ph.D yang menjelaskan tentang “Describing Community Based Pshychological First Aid (BBPFA), integrated spiritual technique into 8 strategies as a comprehensive practice techniques”. Puteri Amelia, Ph.D memaparkan tentang “Describing Indole Alkaloids from Tabernaemontana macrocarpa Jack and Their Antimalarial Activities”.
Selanjutnya invited speaker dari Secretary General of IIIT (International Institute of Islamic Thought), Professor. Dr. Omar Hasan Kasole yang menjelaskan tentang pentingnya akademisi Islam dalam menyamakan visi, misi dan aksi dalam “Global Health Partnership on addressing Islamic religious determinants for Sustainable and Equitable Health Development”.
Jumlah peserta yang mempresentasikan hasil risetnya baik secara oral maupun poster berjumlah 48 orang. Di akhir acara diumumkan peserta dengan kriteria “The best oral /poster presenter” yang telah dinilai oleh tim panelis. Panitia kegiatan ini melibatkan seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, mulai dari pimpinan fakultas, prodi, dosen, mahasiswa dan staf kependidikan. (RNA/YR/NM/IN)

