Intervensi Kesehatan : Stunting & Penyakit Tidak Menular
Intervensi Kesehatan : Stunting & Penyakit Tidak Menular

Tangerang Selatan, Berita Fikes Online,— Kegiatan "Intervensi Kesehatan" berhasil dilaksanakan di empat Posyandu dan Posbindu yang berada di bawah naungan Puskesmas Pasir Mulya dan Puskesmas Bogor Utara. Posyandu yang terlibat adalah Posyandu Teratai Tanah Baru, Posyandu RW 1 Tanah Baru, Posyandu Mawar 9B Cimahpar, dan Posyandu Nusa Indah II. Kegiatan ini difokuskan pada penanganan stunting dan penyakit tidak menular (PTM), dan diinisiasi oleh Dosen serta Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai bagian dari implementasi nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat. Rabu (20/8/2024)

Peserta Posyandu terdiri dari bayi, balita, ibu hamil, dan ibu nifas, sementara peserta Posbindu mencakup individu usia produktif dan lanjut usia. Proses intervensi dilakukan dengan konsep 5 meja, yaitu registrasi, pemeriksaan dan pengukuran, pencatatan dan pelaporan, serta penyuluhan dan konsultasi. Mahasiswa ditempatkan di berbagai meja untuk memberikan layanan, dengan dukungan dari dosen yang memberikan penyuluhan dan konsultasi.

Kegiatan ini dimulai dengan pengumpulan Mahasiswa dan Dosen di Stasiun Bogor pada pukul 07.00 WIB, kemudian dibagi menjadi empat tim untuk masing-masing Posyandu, dengan satu tim terdiri dari 5 Mahasiswa dan 3-5 Dosen. Tim berangkat menuju Posyandu pada pukul 07.15 WIB dan tiba sekitar pukul 07.50 WIB. Aktivitas di Posyandu dimulai pada pukul 08.45 WIB dan berakhir pukul 12.15 WIB. Dalam kegiatan ini, peserta yang terdeteksi memiliki PTM dianjurkan untuk melanjutkan pemeriksaan ke puskesmas, sementara bayi atau balita yang terindikasi stunting diberikan multivitamin sebagai tindakan awal.

Pada saat masing-masing tim datang ke lokasi Posyandu yang telah ditetapkan, maka dilakukan pengumpulan kader yang dilanjutkan dengan briefing hingga pukul 08.15 WIB. Setelah selesai, kegiatan pun dimulai dengan pengisian data diri pada meja registrasi, melakukan pemeriksaan dan pengukuran, pemberian vitamin A, cek HB, dan pengukuran tekanan darah (tensi). Selanjutnya, pemberian obat cacing serta imunisasi campak dan polio kepada anak-anak yang memerlukan serta PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada setiap peserta Posyandu yang datang.

Selain itu, diadakan penyuluhan mengenai cara mendapatkan obat dengan harga normal, serta pentingnya menghabiskan obat antibiotik yang diberikan. Penyuluhan ini juga mencakup penggunaan obat yang tepat dan pentingnya ibu hamil untuk mengkonsumsi kalsium serta vitamin. Pada sesi berikutnya, dilakukan penyuluhan mengenai penyakit IMS (Infeksi Menular Seksual) yang dapat mempengaruhi kesehatan bayi dan berpotensi menyebabkan cacat bawaan, serta penyuluhan mengenai HIV/AIDS akibat perilaku seks bebas serta terdapat kelas untuk Ibu Hamil.

Di antara keempat Posyandu yang ada, terdapat salah satu Posyandu yang menerapkan konsep Posyandu Daur Hidup, yaitu Posyandu Nusa Indah II. Posyandu yang menerapkan konsep ini biasanya melakukan pelayanan kesehatan bukan hanya kepada Ibu hamil, ibu nifas, bayi, dan balita tetapi juga kepada remaja dan lansia. Sama seperti ketiga Posyandu lainnya, Posyandu Nusa Indah II menggunakan konsep 5 meja. Pada hari-hari biasanya, Posyandu Nusa Indah II hanya melakukan pengukuran tekanan darah untuk lansia dan remaja, namun karena adanya kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Mahasiswa dan Dosen Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta ini, pengukuran biokimia lainnya pun ditambahkan, seperti pengukuran kadar Hb, kadar glukosa, kadar asam urat, dan kadar kolesterol yang ada dalam darah serta pengukuran lingkar lengan atas dan lingkar pinggang. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mendeteksi risiko penyakit tidak menular baik pada lansia maupun remaja di wilayah tersebut. Kegiatan pengukuran ini dilakukan oleh Mahasiswa dan Dosen yang hadir pun bertugas untuk memberikan konseling di Posbindu. Di samping itu, kegiatan pengabdian masyarakat kemarin juga bersamaan dengan kegiatan pembagian vitamin A dan kecacingan. Ada 2 jenis vitamin A yang diberikan, yaitu biru untuk bayi usia 6-11 bulan dan merah untuk usia 12-59 bulan. Pembagian multivitamin tersebut diperuntukkan bagi anak-anak stunting atau di bawah garis merah, multivitamin tersebut diberikan oleh Mahasiswa serta Dosen Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dalam kegiatan ini, Dosen dan Mahasiswa bekerja sama untuk dapat menyukseskan acara dengan melakukan tugas yang telah diberikan sesuai dengan pembagiannya. Dosen berfokus kepada proses konseling secara individu kepada peserta Posyandu maupun Posbindu sedangkan Mahasiswa membantu para Kader dalam melakukan pengukuran dan pencatatan di setiap meja. Kegiatan Posyandu selesai pada pukul 11.19 WIB, diikuti dengan beres-beres dan makan siang. Kegiatan beres-beres kembali dilakukan setelah makan siang, menandai berakhirnya rangkaian kegiatan Posyandu pada hari itu. Setelah itu, Dosen, Mahasiswa dan Kader melakukan foto bersama dan kembali ke rumah masing-masing dengan selamat dan perasaan bahagia.

Kesimpulan dari kegiatan ini adalah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat di daerah Kota Bogor berlangsung dengan sukses. Melalui intervensi kesehatan yang tepat dan terarah, diharapkan masyarakat dapat semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan secara preventif. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup individu, tetapi juga untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat secara keseluruhan. Dengan terus mendukung program-program kesehatan yang berkelanjutan, kita semua dapat berperan aktif dalam mewujudkan generasi yang lebih sehat dan produktif di masa depan. (zr)

Stunting & Penyakit Tidak Menular-3 Stunting & Penyakit Tidak Menular-2