Kampung Santri Sebagai Community Based Riset Strategy, Cara FIKES Kendalikan Penyebaran Covid-19
Kampung Santri Sebagai Community Based Riset Strategy, Cara FIKES Kendalikan Penyebaran Covid-19

Ciputat, BERITA FIKES Online-- Sebagai salah satu garda pelindung dalam menjaga kesehatan masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UIN Jakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan kegiatan guna mengendalikan penyebaran covid-19 yang berfokus pada sektor hulu.

Dalam mengendalikan penyebaran wabah Covid-19 di Kabupaten Tangerang, PPN Komunitas Fikes UIN Jakarta melaksanakan program Kampung Santri sebagai Community Based Riset Strategy.

Penanggung jawab program Kampung Santri, Karyadi MKep PhD, mengungkapkan, kegiatan penanganan di sektor hulu tersebut dilaksanakan melalui strategi interprofesional collaboration dengan pola pendekatan tahap I, yakni academy-community. Strategi tersebut dinilai sebagai salah satu strategi yang paling efektif, dengan konsep community based research.

Karyadi menjelaskan, perpaduan antara riset dan pengabdian masyarakat, dilakukan dengan melibatkan berbagai komunitas lokal seperti Forum Silaturahmi Putra/I Tangerang (FSPT), Alumni 88 SMP Tigaraksa, Alumni Nebal 91, PPNI, Rumah Sunat, Ambulance 118 dan IAKMI.

“Kegiatan ini mengambil ikon kampung santri, ikon ini sesuai dengan identitas UIN sebagai perguruan tinggi islam. Ikon ini diharapkan juga sebagai misi UIN Jakarta, untuk membangkitkan budaya kesantrian di wilayah kabupaten Tangerang.” katanya dalam keterangan yang diterima Mcmnews.id, Senin, (3/8/2020).

“Kampung santri ini juga merupakan perpanjangan dari sehat, aman, terdidik, dan asri. Dijadikan sebagai parameter keberhasilan dari program yang dilaksanakan,” tambahnya.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Ners UIN Jakarta, Dr Jamaludin, mengatakan, bahwa kegiatan ini akan terus dilanjutkan dengan pola yang sama, serta diharapkan kedepannya semua prodi dapat bersinergis, sehingga menjadi kegiatan kolaborasi antar profesi dilapangan sedini mungkin.

Dikatakan Jamaludin, sehingga saat mereka bekerja sudah terbiasa melakanakan kolaborasi antar profesi. Disebutkan Jamaludin, jumlah program PPN komunitas ini dibagi dalam dua group, satu group di Kecamatan Cisoka dan grup lainnya ditempatkan di wilayah Kecamatan Tigaraksa.

“Mahasiswa melakukan kegiatan dengan langkah-langkah sistematis, seperti mulai dari penggalian isu secara sekunder, penggalian isu secara primer melalu FGD berupa loka karya mini 1, pembuatan istrument, uji coba instrument, dilanjutkan dengan pengumpulan data, penapisan serta prioritas masalah dan rencana tindakan dilaksanakan bersama-sama dengan masyarakat, tokoh agama dan masyrakat serta unsur pemerintah setempat dalam kegiatan lola karya mini 2,” katanya.

“Kemudian dilaksanakan kegiatan serta evaluasi dari hasil kegiatan melalui kegiatan loka karya mini ke tiga. Rangkaian kegiatan tersebut dilakanakan dalam kurun waktu dilapangan selama satu setengah bulan. Mulai dari bulan juli sampai dengan pertengahan Agustus 2020,” lanjutnya.

Sementara itu, Dekan Fikes UIN Jakarta, Dr apt Zilhadia MSi mengungkapkan, bahwa dirinya sangat mendukung kegiatan tersebut. Menurutnya, mahasiswa kesehatan adalah calon pejuang kesehatan, yang sedini mungkin harus dikenalkan dengan masalah atau problem sebelum mereka betul-betul menjadi tenaga kesehatan yang sebenarnya.

Menurutnya, kegiatan tersebut juga merupakan strategi pembelajaran yang diterapkan di FIKES UIN Jakarta, yang dikenal dengan istilah problem based learning.

“Mahasiswa ditriger dengan masalah untuk menjadikan mereka memiliki keterampilan berpikir kritis dan mempu menghadapi masalah-masalah kesehatan seperti wabah dan pandemi di hari esok setelah lulus dari FIKES UIN Jakarta,” ungkapnya.

Sumber: https://www.mcmnews.id/regional/tangerang-selatan/kampung-santri-sebagai-community-based-riset-strategy-cara-uin-jakarta-kendalikan-penyebaran-covid-19/, 3 Agustus 2020. (mf)