Kolaborasi Pentahelix Tangani Stunting
Kolaborasi Pentahelix Tangani Stunting

Pamulang, Berita Fikes Online,-  Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhasil menyelenggarakan audiensi untuk menangani stunting dengan mengundang unsur pentahelix di Kelurahan Benda Baru, Kecamatan Pamulang, Rabu (15/2). Audiensi dihadiri oleh Sekretaris Kelurahan Benda Baru, Herdiyanto serta Kepala Puskesmas Benda Baru, Lidya Eka Novianty. Kegiatan yang bertempat di Aula Puskesmas Benda Baru itu turut dihadiri oleh perwakilan mahasiswa, akademisi, serta kader posyandu setempat. Dalam sambutannya, Herdiyanto berujar bahwa Kelurahan Benda Baru merupakan lokasi fokus penanganan stunting di Kecamatan Pamulang. “Semula, kasus stunting di lingkungan ada tiga ratus lebih." Berkat upaya dari berbagai pihak, Herdiyanto menyebut bahwa per tahun 2023 wilayahnya bisa menurunkan kasus stunting menjadi hanya tersisa 33 kasus. Ungkapan senada juga disampaikan oleh Lidya, selaku kepala puskesmas yang menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi dalam memerangi penyakit yang mengancam kesehatan generasi penerus bangsa tersebut. Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 14 Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Kelurahan Benda Baru kemudian memaparkan hasil temuannya selama melakukan rangkaian kegiatan PBL 1 pada Oktober silam. Setelah mengambil data ke 25 RW se-Benda Baru, ditemukan bahwa nantinya para mahasiswa akan berfokus untuk menangani masalah kurangnya pemberian ASI eksklusif untuk mengurangi kejadian stunting di wilayah Benda Baru. Gianluigi Fahrezi, perwakilan kelompok menyampaikan bahwa masalah ASI eksklusif adalah masalah yang kompleks. “Karena dalam pemberiannya tidak hanya melibatkan ibu dan anak, tetapi juga keluarga dekat mulai dari suami sampai kakek-neneknya.” Tim PBL Kelurahan Benda Baru akan berupaya melakukan intervensi secara menyeluruh dengan bagi segala lapisan masyarakat rentan stunting, mulai dari balita sampai wanita usia subur maupun ibu menyusui. Salah satu program yang digagas oleh Kelompok 14 Benda Baru bertajuk “Pesaku”, akronim dari “Pelatihan Memasak Makanan Untuk Ibu”. Program ini akan berkolaborasi dengan pos gizi yang sudah digagas dan dijalankan oleh kader-kader Benda Baru. “Program ini akan mengajarkan makanan sehat untuk ibu dan anak serta penyajiannya sesuai pedoman isi piringku,” ujar Putri Nabila, perwakilan mahasiswa. Di akhir kegiatan, para mahasiswa berharap audiensi dapat semakin mengeratkan hubungan antarinstansi untuk memiliki satu tujuan dalam memberantas stunting. “Untuk memberantas stunting tidak bisa sendiri, harus melibatkan semua unsur yang ada di masyarakat tersebut,” tutupnya. (GF/zr)