Mahasiswa Farmasi UIN Jakarta mengikuti Kegiatan  Pertukaran Pelajar di Spanyol
Mahasiswa Farmasi UIN Jakarta mengikuti Kegiatan Pertukaran Pelajar di Spanyol
Berita FIKES Online- Putri Siti Hawa, mahasiwa Program Studi Farmasi 2014 terpilih menjadi perwakilan dari Indonesia untuk mengikuti kegiatan pertukaran pelajar di Universitas Miguel Hernandez, Spanyol. Kegiatan pertukaran pelajar ini diadakan oleh International Pharmaceutical Students Federation (IPSF) yang bekerjasama dengan organisasi mahasiswa farmasi di berbagai negara. Program pertukaran pelajar oleh IPSF ini dilaksanakan dua kali setiap tahun, yakni pada periode musim dingin dan musim panas. Program ini memfasilitasi setiap mahasiswa farmasi untuk merasakan bagaimana sistem penelitian, praktik farmasi komunitas, maupun rumah sakit di negara lain. Tentu tujuanya untuk memberikan manfaat sekembalinya ke negara masing-masing. Pada periode musim panas yakni dari tanggal 3-28 September 2018,  Putri merupakan satu-satunya mahasiwa farmasi yang mewakili Indonesia melakukan pertukaran pelajar di Spanyol. Putri berhasil menjadi delegasi yang terpilih setelah melewati seleksi yang melibatkan mahasiswa farmasi se-Indonesia yang tergabung dalam ISMAFARSI (Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi Seluruh Indonesia) dan lolos serta diterima oleh  FEEF (Federacion Espanola de Estvediantes de Pharmacia), yakni organisasi mahasiswa farmasi di Spanyol. “Saya berkesempatan melakukan penelitian di Laboratorium Mikrobiologi Universitas Miguel Hernandez bersama dengan mahasiswa farmasi dari Polandia dan Austria. Banyak hal yang kami lakukan salah satunya mengambil sampel virus ke laut mediterania,” ujar Putri. Banyak tantangan yang harus dihadapi dari persiapan keberangkatan hingga masalah komunikasi dan budaya setibanya di Spanyol. Terutama terkait identitas dirinya sebagai mahasiswa muslim yang banyak dipertanyakan alasan mengapa dia menggunakan hijab. Namun, Putri mengaku tidak kesulitan untuk memberikan penjelasan mengenai hijab yang dia kenakan, hal itu tak jadi penghalang bahkan dia dapat diterima dengan baik selama program berlangsung. “Saya pergi jauh ke daratan Eropa berbekal keyakinan dari kedua orang tua. Ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi saya. Selama satu bulan ini, salah satu yang membuat saya salut  adalah kepekaan prosuden terhadap penyandang disabilitas dimana kemasan obat disini (Spanyol) dilengkapi dengan huruf braile. Selain itu, segala aspek kefarmasian juga sudah sangat maju dan Indonesia memang harus mulai mengejar ketertinggalan. Semoga saya bisa menjadi salah satu pelopor kemajuan tersebut,” ujar Putri. (IK/ZR)