Pembukaan PBSB, Fikes Menerima 60 Mahasantri dari Berbagai Dearah
Pembukaan PBSB, Fikes Menerima 60 Mahasantri dari Berbagai Dearah
Berita Fikes Online- Kementerian Agama RI memiliki program beasiswa bagi santri-santri berprestasi untuk mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi, salah satu perguruan tinggi yang dituju adalah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebelum mengikuti perkuliahan sesuai dengan pilihan program studinya, 60 calon mahasantri diwajibkan mengikuti matrikulasi. Senin (21/8/2023) dilaksanakan pembukaan PBSB program matrikulasi diruang auditorium Prof. M.K Tajudin Fikes UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Agenda ini dihadiri oleh Ketua Project Management Officer dana abadi pesantren , Dr. Mahrus, M.Ag, Rektor dan para wakil rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakrarta. Dekan dan para wakil dekan Fikes UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ketua program studi dan sekretaris prodi farmasi dan apoteker, ilmu keperawatan dan ners, serta kesehatan masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh salah satu mahasantri, dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaat Republik Indonesia, hymne UIN dan Mars FIKES UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sambutan dilakukan oleh ketua pelaksana program Matrikulasi Fikes UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Ns. Kustati Budi Lestari., Sp. Kep. An., Dekan Fikes UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Zilhadia., apt. Dekan Fikes berpesan kepada seluruh calon mahasantri untuk berprestasi dalam ranah akademik maupun non-akademik, mampu berkompetisi secara global seperti mengikuti student mobility. Pada kesempatan ini, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D selaku rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkesempatan memberikan sambutan, beliau berpesan "calon mahasantri memiliki jiwa yang tangguh, kesehatan yang baik, dan mampu bersaing". Rektor Asep Jahar menyampaikan selamat datang bagi para mahasiswa baru Fikes melalui program PBSB. Menurutnya, para santri yang meneruskan pendidikan tinggi dengan bidang keilmuan seperti ilmu kesehatan patut diapresiasi. Selanjutnya, sambutan dari perwakilan Kemenag, Dr. Mahrus M.Ag sekaligus membuka program matrikulasi, beliau berpesan "ilmu-ilmu keislaman yang telah dipelajari oleh para calon mahasantri dapat diintegrasikan dengan ilmu-ilmu kesehatan" terangnya. Data akademik Fikes mencatat, ke-60 mahasiswa baru peserta program matrikulasi ini tersebar di sejumlah prodi Fikes. Rinciannya, 20 orang mahasiswa baru pada Prodi Farmasi, 20 orang pada Prodi Ilmu Keperawatan, dan 20 orang pada Prodi Kesehatan Masyarakat. Program matrikulasi, Dekan Zilhadia mengungkapkan, akan diikuti ke-60 mahasiswa baru Fikes program PBSB selama hampir dua bulan ke depan. Mereka akan mendapatkan penguatan materi pelajaran yang mereka butuhkan ketika menempuh perkuliahan di berbagai prodi Fikes. “Untuk materinya, santri dapat paparan persiapan perkuliahan dengan mata kuliah Fisika, Kimia, Biologi. Tiap pagi juga ada muroja'ah, bahasa Inggris. Dan hari-hari tertentu dapat Seni,” katanya. Agenda terakhir yaitu penyerahan SK kelulusan dari perwakilan Kemenag kepada rector UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Agenda ini ditutup dengan doa oleh pengasuh ma’had yaitu bapak Adi Hasan, M,A selaku pengasuh asrama putra UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Perlu diketahui bahwa Program Beasiswa Santri Berprestasi yang selanjutnya disingkat PBSB adalah program kolaborasi Kementerian Agama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan berupa pengelolaan dan pendanaan beasiswa gelar yang bersumber dari Dana Abadi Pesantren bagi santri lulusan Pondok Pesantren, Dayah, Surau, Meunasah, atau sebutan lain yang unggul, kompetitif serta memiliki potensi akademik yang baik untuk jenjang pendidikan tinggi. PBSB dirancang untuk memberikan peluang yang lebih luas bagi lulusan satuan pendidikan yang terintegrasi dengan Pesantren untuk mengembangkan minat bakat dan penguasaan disiplin keilmuan serta dalam rangka pengabdian kepada Pesantren. PBSB berkomitmen mempersiapkan sarjana santri sebagai kader ulama, pemimpin, ilmuan serta profesional yang moderat dan mampu menjadi bagian dari pembangunan nasional. (Nadhia/zr)