Peminatan Promosi Kesehatan Prodi Kesmas UIN Jakarta Sukses Gelar Seminar Pengembangan Profesi Promosi Kesehatan Secara Nasional
Ciputat, Berita Fikes Online,- Seminar Pengembangan Profesi (Semprof) Promosi Kesehatan UIN Jakarta 2022 yang diselenggarakan oleh Peminatan Promosi Kesehatan Angkatan 2019 Prodi Kesehatan Masyarkat (Kesmas) UIN Jakarta telah selesai dilaksanakan pada tanggal 16 November 2022. Tema Semprof Promosi Kesehatan 2022 adalah “Optimalisasi Penggunaan Platform Digital Pada Pencegahan Stunting oleh Tenaga Promosi Kesehatan dalam Rangka Transformasi Layanan Primer”. Dalam seminar ini, Panitia Semprof Promosi Kesehatan mengundang Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan sebagai keynote speaker dan 4 pemateri berkompeten terkait promosi kesehatan dalam layanan primer dan stunting.
Sambutan diberikan oleh Catur Rosidati, M.K.M yang merupakan Kaprodi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta serta Dekan Fikes UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Apt. Zilhadia, M.Si yang sekaligus membuka acara Semprof Promosi Kesehatan. Dalam sambutannya disampaikan bahwa diharapkan Semprof ini dapat menjadi suatu pembelajaran langsung bagi mahasiswa, serta dapat menambah wawasan terkait pemanfaatan media digital untuk promosi kesehatan masalah stunting.
Keynote speaker disampaikan oleh dr. Allin Hendalin Mahdaniar selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. dr. Allin menyampaikan bahwa stunting merupakan kasus yang sifatnya multifaktor penyebabnya, oleh karena itu penanganannya pun diperlukan koordinasi dari seluruh lintas sektor, tidak hanya di bidang kesehatan. Promosi kesehatan yang merupakan salah satu aspek penting dalam penanganan stunting tentunya membutuhkan inovasi, salah satunya melalui teknologi, sehingga informasi yang disampaikan dapat mengubah perilaku dan mencerdaskan masyarakat luas.
Di hadapan Kepala Dinkes Kota Tangsel, Tim Peneliti dari Semprof Promosi Kesehatan menyampaikan hasil penelitiannya terkait “Gambaran Self Efficacy Penggunaan Platform Digital dalam Upaya Pencegahan Stunting oleh Tenaga Promosi Kesehatan Puskesmas di Kota Tangerang Selatan Tahun 2022”. Simpulan yang didapatkan berdasarkan hasil penelitian, pada hasil observasi terkait pencegahan stunting melalui media sosial, hanya 12 dari 35 Puskesmas di Kota Tangerang Selatan yang sudah terdapat materi edukasi stunting. Gambaran ‘mastery experiences’ tenaga promosi kesehatan yang mengelola media sosial puskesmas menunjukkan tidak semua memiliki dasar untuk membuat konten edukasi, belum pernah mendapatkan pelatihan, dan aplikasi yang umumnya digunakan antara lain word, canva, dan capcut. Gambaran ‘vicarious experiences’ menggambarkan bahwa referensi yang biasa digunakan untuk membuat konten adalah google, youtube, dan observasi konten ke puskesmas lain. Gambaran ‘Emotional states’ menunjukkan ada tenaga promosi kesehatan yang merasa terdapat tekanan untuk membuat konten edukasi dan ada yang tidak merasakan tekanan. Pada ‘social persuasion’ terlihat belum adanya alokasi anggarn, dukungan dari instansi, serta dukungan moril dan bantuan. Adapun gambaran ‘self efficacy’ terlihat terdapat perasaan perlu untuk mempelajari desain konten lebih lanjut dan ada yang merasa kesulitan untuk manajemen waktu.
Pemaparan materi semprof dipimpin oleh moderator yang merupakan seorang epidemiolog dan health promotor, yakni Surotul Ilmiyah, M.K.M. Pemaparan pertama disampaikan dari delegasi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, yaitu Raden Danu Ramadityo, S.Psi., M.K.M. Perwakilan dari Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI tersebut memaparkan terkait “Optimalisasi Penggunaan Platform Digital Oleh Tenaga Promosi Kesehatan Dalam Rangka Transformasi Layanan Primer.” Pemaparan kedua disampaikan oleh Dewan Pakar Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI), yakni Prof. dr. Hadi Pratomo, MPH., Dr.PH. Prof Hadi menyampaikan terkait “Analisis Kesiapan Kebijakan dalam Menghadapi Transformasi Digital dalam Layanan Primer”. Selanjutnya pemaparan ketiga dipaparkan oleh Friska Augustina Zai, S.K.M., M.Biomed. Friska yang merupakan Staf Bidang 4 Pengembangan Program Inovasi dan Kemitraan PPPKMI Pusat menyampaikan terkait “Peran Tenaga Promosi Kesehatan dalam Optimalisasi Penggunaan Platform Digital di Layanan Primer”. Adapun pemaparan terakhir disampaikan oleh Dosen Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr. Minsarnawati, S.K.M., M.Kes. Materi yang dipaparkannya yakni terkait “Upaya Pencegahan Stunting di Layanan Primer”.
Acara yang dilaksanakan melalui Zoom Meeting dan Live Streaming Youtube Channel “Seminar Profesi Promosi Kesehatan UIN Jakarta” sukses dihadiri sebanyak 2.145 peserta secara nasional, dari kalangan mahasiswa, tenaga kesehatan, akademisi, dan masyarakat umum. Hingga saat ini (21/11/2022), video streaming yang disimpan pada channel youtube telah ditonton sebanyak 3.873x. (RNA/zr)