Penyuluhan AWAS (Aksi Waspada Stunting)
Tangerang Selatan, Berita Fikes Online,- Dalam rangka mencegah kenaikan angka stunting di Kelurahan Serpong, Tim Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) Kelompok 8 Prodi Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta membuat inovasi program Aksi Waspada Stunting (AWAS). Program AWAS terdiri dari 2 sub program, yaitu Lomba Penerapan Pola Makan yang Baik pada Baduta yang dilakukan selama 5 hari berturut-turut dimulai dari 23 Februari sampai 27 Februari 2023 dan penyuluhan Pola Makan yang Baik pada Baduta.
Rabu (01/03/23) telah dilakukan kegiatan penyuluhan pada AWAS (Aksi Waspada Stunting) menjadi acara puncak sekaligus penutup Lomba Penerapan Pola Makan yang Baik pada Baduta. Penyuluhan ini memiliki tema “Pentingnya Pola Makan untuk Mencegah Stunting pada Anak. Objektif dari acara ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan serta kesadaran ibu baduta dan kader posyandu terkait pentingnya pemberian pola makan baduta yang baik untuk mencegah kejadian stunting. Adapun jargon yang kami buat untuk acara ini, yaitu Aksi Waspada Stunting: Cegah Stunting sebelum Genting!
Materi penyuluhan disampaikan oleh Ibu Dr. Febrianti Abassuni, M.Si. Penyuluhan AWAS dilakukan di posyandu Anggrek yang berlokasi di RW 008 RT 003 Kelurahan Serpong. Penyuluhan AWAS dihadiri oleh ibu - ibu baduta peserta lomba, ibu - ibu balita posyandu Anggrek, dan para ibu kader kesehatan kelurahan serpong. Rangkaian kegiatan AWAS sangat didukung oleh berbagai pihak di kelurahan Serpong. Sebagai bentuk dukungan, Bapak Moh. Soleh, S.SOS sebagai perwakilan kelurahan Serpong, Bapak Adytiawarman sebagai perwakilan puskesmas Serpong 2 sekaligus pembimbing lapangan, dan Ustad Omay selaku tokoh masyarakat setempat ikut hadir dan memberi sambutan dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan AWAS.
Seluruh peserta yang hadir diberikan booklet yang berisi panduan pola makan yang baik untuk baduta. Di dalam penyuluhan, Ibu Febrianti memaparkan tentang apa itu stunting, penyebab anak mengalami stunting, pola makan yang baik untuk baduta berdasarkan kategori usia, dan tips memberi makan baduta yang baik dan benar. Ibu - Ibu baduta dan kader kesehatan kelurahan Serpong menunjukan antusiasnya dalam mengikuti dan menyimak materi penyuluhan. Antusias peserta juga terlihat dalam keaktifan peserta saat bertanya di sesi diskusi. Keaktifan peserta menjadi tanda telah terbentuknya sikap peduli mereka terhadap tumbuh kembang anak dalam mencegah stunting.
Acara penyuluhan AWAS ditutup dengan pengumuman peserta lomba terbaik kategori usia baduta 6 - 11 bulan dan 12 - 24 bulan. Peserta terbaik kategori 6 - 11 bulan diberikan kepada ibu Lita Cahyani perwakilan posyandu Anggrek, sedangkan peserta terbaik kategori 12 - 24 bulan diberikan kepada ibu Wahyu Tri Utami perwakilan posyandu Delima. Ibu Lita dan Ibu Wahyu juga memberikan tips bagaimana cara mereka menyajikan makanan yang menarik. Selain itu, kami juga memberikan apresiasi kepada dua peserta yang aktif bertanya pada saat proses diskusi.
Sebagai bentuk apresiasi, kelompok kami juga memberi sertifikat untuk pemateri, seluruh kader kesehatan, dan seluruh peserta lomba Lomba Penerapan Pola Makan yang Baik pada Baduta. Acara penyuluhan program AWAS ditutup dengan sesi foto bersama dengan seluruh pihak yang hadir. Melalui kegiatan ini, kami berharap ibu - ibu baduta di kelurahan Serpong dapat lebih waspada dan menyadari bahayanya stunting dan dapat menerapkan pola makan yang baik pada anak mereka terutama saat masih di dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK). (HJ/PBL klp 8/zr)