Pertemuan Alumni Prodi Kesehatan Masyarakat: Sinergi dan Masukan untuk Kurikulum 2024
Pertemuan Alumni Prodi Kesehatan Masyarakat: Sinergi dan Masukan untuk Kurikulum 2024

Berita Fikes Online,-- Pertemuan alumni Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM) yang berlangsung pada selasa 7 Januari 2025 pukul 16.00-18.00 WIN menjadi wadah diskusi penting bagi pengembangan pendidikan dan kontribusi alumni terhadap prodi. Acara ini dihadiri oleh perwakilan mahasiswa melalui Himpunan Mahasiswa Program Sarjana Kesehatan Masyarakat (HMPS), para dosen PSKM, wakil dekan 3 FIKES UIN Syarif Hidayatullah, serta alumni lintas angkatan. Beberapa agenda utama mencakup masukan terhadap Kurikulum 2024, penguatan wadah alumni, dan rencana kontribusi alumni untuk kemajuan PSKM.

Pertemuan Aluni-2

Masukan Kurikulum 2024: Memenuhi Kebutuhan Global dan Praktisi Lapangan

Kurikulum 2024 yang akan diterapkan di bawah panduan dari Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) menjadi topik diskusi utama. Para alumni dan mahasiswa menyampaikan sejumlah masukan terkait mata kuliah yang dinilai penting untuk disesuaikan dengan kebutuhan global dan tantangan di lapangan.

Beberapa aspek yang diusulkan untuk diperkuat adalah metode kualitatif, global health, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Rifki Ridho, alumni angkatan 2016 dari peminatan Kesehatan Lingkungan, menyoroti pentingnya kewirausahaan sebagai mata kuliah strategis yang masih kurang ditekankan. “Potensi Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) untuk berwirausaha sangat besar, misalnya dalam inovasi purifikasi air. Namun, mahasiswa perlu mendapatkan pengajaran dari praktisi yang sudah berpengalaman agar memahami langkah konkret membangun usaha,” ungkapnya.

Selain itu, kebutuhan praktisi di lapangan seperti di Puskesmas juga menjadi perhatian. Kompetensi dalam manajemen bencana dan penilaian status gizi dinilai mendesak untuk diajarkan secara komprehensif. Kedua aspek ini menjadi penting mengingat peran SKM di garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat dalam situasi darurat dan penanganan masalah gizi di masyarakat.

Wadah Alumni: Perlu Program Terstruktur dan Pertemuan Rutin

Ikatan Alumni Kesehatan Masyarakat (Ikalkes) saat ini menjadi wadah utama bagi alumni PSKM. Namun, dalam diskusi terungkap bahwa Ikalkes belum memiliki program kerja yang terstruktur dan pertemuan rutin untuk mempererat hubungan antaralumni. Hal ini menjadi tantangan sekaligus peluang besar untuk memaksimalkan potensi alumni dalam mendukung pengembangan PSKM.

Salah satu rekomendasi yang muncul adalah pembentukan program kerja strategis yang melibatkan alumni lintas generasi. Program-program ini dapat mencakup penguatan jejaring profesional, pelatihan, hingga kerja sama riset. “Dengan adanya struktur yang jelas dan pertemuan rutin, alumni dapat lebih terorganisasi untuk memberikan kontribusi nyata,” ujar salah satu peserta diskusi.

Rencana Kontribusi Alumni: Mendukung PSKM melalui Estafet dan Program Berkelanjutan

Komitmen alumni untuk mendukung PSKM tidak diragukan lagi. Dalam diskusi tersebut, sejumlah rencana kontribusi alumni dirumuskan, seperti keterlibatan sebagai narasumber dalam webinar atau seminar profesi, pemberian beasiswa, hingga bantuan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk mahasiswa tingkat akhir.

Alumni juga mengusulkan program estafet yudisium, di mana setiap angkatan alumni secara bergiliran memberikan motivasi dan arahan kepada mahasiswa yang baru diwisuda. Hal ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lulusan baru dalam meniti karier di bidang kesehatan masyarakat.

Namun, beberapa alumni menekankan pentingnya pembentukan badan hukum yang legal untuk Ikalkes. Langkah ini dianggap esensial agar wadah alumni memiliki kedudukan formal yang memungkinkan pengelolaan dana dan program-program dengan lebih profesional.

Menyongsong Kurikulum 2024 dan Peran Alumni

Pertemuan ini menunjukkan antusiasme yang besar dari mahasiswa, dosen, dan alumni dalam menyongsong penerapan Kurikulum 2024. Kurikulum ini diharapkan tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten secara akademis, tetapi juga mampu menghadapi tantangan global dan lokal.

Dukungan dari alumni juga menjadi elemen kunci. Dengan adanya kontribusi berupa pengalaman, jejaring, dan bantuan nyata, PSKM dapat terus berkembang menjadi institusi pendidikan kesehatan masyarakat yang unggul.

Pertemuan ini diakhiri dengan komitmen bersama untuk menindaklanjuti hasil diskusi, termasuk membentuk tim kerja untuk merealisasikan program-program yang telah disepakati. Semangat kolaborasi ini menjadi bukti nyata bahwa alumni, mahasiswa, dan dosen memiliki visi yang sama: menciptakan dampak positif bagi masyarakat melalui pendidikan kesehatan masyarakat yang berkualitas. (RC/ZR)