Prosesi Sumpah Apoteker Angkatan Ke-10
Berita Fikes Online,– Angkat Sumpah Apoteker ke 10 Program studi (Prodi) profesi Apoteker Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UIN Jakarta kembali menggelar acara pengambilan sumpah dan pelantikan apoteker ke 10 pada Kamis, 16 Maret 2023 di auditorium Prof. M.K. Tadjudin, Gedung Fakultas kedokteran UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kepala Program Studi Apoteker, apt. Yardi Ph. dalam laporannya menyampaikan berdasarkan SK Rektor no 153 tahun 2023, peserta sumpah berjumlah 63 orang. 6 orang laki – laki dan 57 orang perempuan. Dari 73 orang, 25 orang memperoleh predikat Cumlaude dengan peraih IPK tertinggi adalah apt. Retno Tri Rahayu, S.Farm dan apt. Shabrina Kamila, S.Farm dengan IPK sempurna yaitu 4,00.
Pada periode ini, tingkat kelulusan first taker mencapai 93,75% dengan nilai tertinggi UKAI 91 yang berhasil diraih oleh Ananda apt. Mariya Ulfah, S.Farm. “nilai persentase kelulusan ini meningkat 7,26% dibandingkan dengan periode sebelumnya yang tentunya pencapaian ini adalah suatu kemajuan dan kebanggan tersendiri bagi universitas“ ucap apt. Yardi Ph.D selaku Ketua Program Studi Profesi Apoteker dalam sidang yudisium pada 20 Februari 2023 lalu.
“Seiring peningkatan kualitas, variasi soal dan nilai batas lulus ujian UKAI hal ini membuktikan adanya peningkatan kualitas apoteker yang lulus sehingga yang dilantik hari ini Sebagai apoteker benar – benar berkualitas dan beruntung” ucap apt. Dra. Tresnawati selaku Wakil Sekretaris Jendral IAI Pusat.
“pengucapan lafal sumpah hanya beberapa menit saja, namun maknanya sangat mendalam. Dalam lafal sumpah terdapat kata yang harus dipahami Sebagai nilai – nilai yang harus dimiliki selama berpraktek Sebagai apoteker yaitu perikemanusiaan, martabat, tradisi luhur dan insyaf.” ucap Dr. apt. Azrifitria, M.Si yang mewakili Ketua Konsil Kefarmasian Indonesia
Permasalahan lain adalah jumlah apoteker yang belum terpenuhi, lanjutnya. Data dari secretariat KTKI dan KTKI sendiri saat ini apoteker yang sudah mempunyai STRA yang sudah diterbitkan adalah 80.378 per September 2022. target rasio apoteker berdasarkan metode DEA (data envelopment analysis) yang dilakukan oleh direktorat perencanaan tenaga kesehatan dan direktorat jendral tenaga kesehatan dibandingkan dengan per 1000 penduduk Indonesia baru 0,91/1000 penduduk. Artinya jumlah penduduk indonesia kurang lebih 270 juta untuk tahun 2030 dibutuhkan apoteker sebanyak 269 ribu. Namun tentunya harus linear dengan kualitas kompetensi apoteker.
“apoteker disumpahnya adalah tidak membeda - bedakan, bahwa ia harus berdiri di atas semua agama dan golongan. Dalam pengucapan sumpah ada kata “islam” yang artinya harus menebarkan rahmat Kepada siapapun maka layanilah masyarakat tanpa membedakan suku, ras, golongan ataupun segmen lainnya pada saat pengabdian dimanapun nanti ditempatkan” ucap Dr. Basnang Said, S.Ag, M.Ag selaku Kepala Subdirektorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama RI.
“capaian dari Ujian Kompetensi Indonesia ini menentukan performa dari program studi kita tercinta maka Ketika ujian kompetensi kemarin kita memperoleh kelulusan 93,75% tetapi itu belum cukup karena kita pernah 100% dan telah lama berada diatas 90%. Ketika pandemic kita menata ulang dan alhamdulillah berkat Kerja keras dari kita semua, prodi apoteker pak yardi dan jajarannya, dosen dan tentunya doat tulus dari orang tua kita bisa mencapai hasil 93,75% ini” Dr. apt. Zilhadia, M.Si selaku Dekan Fikes.
“dengan capaian yang membanggakan sebesar 93,75% sebagai menunjukkan diri sebagai Lembaga transformasi masyarakat, transformasi umat yang tidak bisa lagi dilihat dari mana kita berasal, dari golongan keluarga miskin atau kaya, berasal dari etnis apa, tidak. Semua lulus karena Kerja keras, ketekunan, kedisiplinan dan niat baik untuk merubah diri Sebagai masyarakat dan bangsa yang berbudi luhur yang pada dasarnya itu adalah visi misi UIN Jakarta, untuk melakukan perubahan sosial untuk umat islam Indonesia, bagi bangsa yang civic, bangsa yang menjunjung tinggi keilmuan dan bangsa yang menjungjung tinggi keadaban bahwa umat islam Indonesia bisa berperan dalam pembangunan bangsa Sebagai mana umat – umat yang lain” Ucap Prof. Ali Munhanif, M.A., Ph.D selaku Wakil Rektor 3 bidang Kemahasiswaan. (zr)