Publikasi Kegiatan Posbindu Institusi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2025
Berita Fikes Online,- Mahasiswa Peminatan Epidemiologi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2023 telah melaksanakan kegiatan Posbindu Institusi pada Selasa, 21 Oktober 2025 yang bertempat di Lobby Gedung Baru FIKES UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kegiatan ini merupakan bentuk integrasi Tridharma Perguruan Tinggi bidang pendidikan/pengajaran dan pengabdian kepada masyarakat Mata Kuliah Praktikum Skrining yang sedang dijalankan oleh Mahasiswa Peminatan Epidemiologi Tahun 2025.
Kegiatan Posbindu Institusi yang dilaksanakan pada 21 Oktober 2025 dihadiri oleh total 110 peserta, yang terdiri atas 96 mahasiswa, 9 dosen, dan 5 tenaga kependidikan. Dari jumlah tersebut, 86 peserta berasal dari Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan 24 peserta lainnya berasal dari luar fakultas tersebut.
Posbindu Institusi merupakan agenda tahunan yang ditujukan bagi seluruh civitas akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai langkah awal untuk mengenali kondisi kesehatan pribadi sekaligus menanamkan kesadaran akan pentingnya perilaku hidup sehat. Dengan mengusung tema CARE (Check and Reduce The Early Risk Of Non Communicable Diseases), kegiatan ini berfokus pada pencegahan penyakit tidak menular (PTM) dan peningkatan kesehatan mental sejak dini.

Melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan komprehensif yang meliputi wawancara faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), wawancara terkait kesehatan mental, pengukuran tinggi badan dan berat badan, lingkar pinggang, tekanan darah, kadar hemoglobin, kolesterol total, gula darah, asam urat hingga konsultasi hasil pemeriksaan.
Kegiatan dimulai sejak pukul 06.00 pagi yang dimulai dengan persiapan panitia dalam menyiapkan barang dan keperluan untuk memastikan kegiatan Posbindu akan berjalan dengan lancar. Peserta mulai berdatangan pada kegiatan Posbindu pukul 08.15 WIB, acara berlangsung secara tertib dan sistematis, peserta akan diarahkan untuk mengisi google formulir pendaftaran jika sebelumnya belum mengisi link pendaftaran yang sebelumnya sudah dipublikasi melalui media massa. Setelah melalui meja registrasi selanjutnya peserta akan diarahkan untuk ke meja 1 selanjutnya guna melakukan wawancara faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) dan wawancara faktor risiko kesehatan mental.
Setelah menyelesaikan sesi wawancara mengenai faktor risiko penyakit tidak menular (PTM), peserta kemudian diarahkan menuju meja wawancara faktor risiko kesehatan mental. Pada tahap ini, peserta mendapatkan kesempatan untuk mengidentifikasi kemungkinan adanya gejala awal gangguan kesehatan mental. Proses wawancara ini bertujuan untuk memberikan gambaran awal mengenai kondisi psikologis peserta. Setelah menjalani wawancara kesehatan mental, peserta melanjutkan pemeriksaan ke meja 3 untuk melakukan pengukuran kondisi fisik
Tahap berikutnya adalah meja 3, yaitu bagian pengukuran kondisi fisik peserta. Pada tahap ini dilakukan pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB), serta lingkar pinggang (LIPI) untuk memperoleh gambaran umum mengenai status antropometri peserta. Setelah seluruh data pengukuran diperoleh, panitia segera melakukan perhitungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan menggunakan hasil pengukuran berat dan tinggi badan.
Pada tahap selanjutnya, peserta diarahkan menuju meja pemeriksaan tekanan darah sebagai bagian dari rangkaian pemeriksaan fisik. Pengukuran tekanan darah dilakukan untuk menilai kondisi kerja jantung dan sirkulasi darah, dengan mencatat nilai tekanan sistolik dan diastolik.
Tahapan berikutnya adalah meja 4, yaitu bagian pemeriksaan laboratorium sederhana. Pada tahap ini, peserta menjalani serangkaian pemeriksaan yang meliputi pengukuran kadar glukosa darah, hemoglobin (Hb), kolesterol, dan asam urat. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai status kesehatan tubuh secara lebih mendalam, khususnya dalam mendeteksi dini risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes melitus, anemia, hiperkolesterolemia, dan gangguan asam urat.
Sebagai tahap penutup, peserta diarahkan menuju meja 5 yang merupakan meja konsultasi hasil pemeriksaan dan edukasi kesehatan. Pada tahap ini, peserta menerima penjelasan menyeluruh mengenai hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan peserta seperti hasil wawancara faktor risiko penyakit tidak menular dan kesehatan mental, lalu pemeriksaan fisik maupun lab.
Tim konsultan yang terdiri dari mahasiswa peminatan epidemiologi membantu peserta dalam menafsirkan hasil pemeriksaan, mengidentifikasi faktor risiko, serta memberikan saran preventif dan promotif sesuai dengan kondisi masing-masing peserta. Peserta juga mendapatkan edukasi mengenai pola hidup sehat, yang meliputi pentingnya menjaga pola makan seimbang, rutin berolahraga, dan mengelola stres. Selain itu, tim konsultan juga memberikan saran untuk tindak lanjut (rujukan) pemeriksaan lebih detail ke fasilitas kesehatan jika ditemukan ada hasil pemeriksaan peserta yang mengarah kepada risiko PTM atau gangguan kesehatan mental.
Pada tahap terakhir di meja 6, panitia Posbindu melakukan dokumentasi terhadap KMS yang telah diisi dengan seluruh hasil pemeriksaan peserta selama kegiatan berlangsung. Sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terima kasih, panitia memberikan hadiah kepada peserta yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan Posbindu Institusi. Menjelang penutupan, seluruh panitia bersama-sama melakukan gotong royong membersihkan area kegiatan, mengumpulkan peralatan medis yang digunakan, serta merapikan kembali meja dan perlengkapan ke tempat semula.
Kegiatan Posbindu Institusi yang diikuti oleh 117 peserta ini resmi berakhir pada pukul 12.30 WIB. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi sarana edukatif bagi mahasiswa dan seluruh civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memahami kondisi kesehatannya, serta mendorong terciptanya lingkungan kampus yang lebih sehat dan aktif. Salah satu peserta, seorang mahasiswa, menyampaikan kesan positifnya terhadap kegiatan ini, “Alhamdulillah, dengan mengikuti kegiatan ini saya jadi tahu bahwa kondisi tubuh yang saya kira sehat dan normal ternyata ada hal yang perlu diperhatikan. Melalui kegiatan ini, saya tidak hanya mengetahui kondisi tubuh saya, tetapi juga memperoleh penjelasan mengenai penyebab, akibat, serta cara mengatasinya agar hasil pemeriksaan kembali dalam batas normal”. terangnya. (YY/ZR)
