Sinergi Sehat dan Spirit Ramadhan Bersama FIKES UIN Jakarta
Sinergi Sehat dan Spirit Ramadhan Bersama FIKES UIN Jakarta

Berita Fikes Online,- Dalam rangka mengisi bulan suci Ramadhan dengan kegiatan yang bermanfaat, Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kembali menyelenggarakan acara Sinergis Sehat dan Spirit Ramadhan bersama FIKES yang bertajuk "Sinergi Sehat dan Spirit Ramadhan Bersama FIKES"  melalui platform Zoom Meeting, Sabtu, (15/03/2025).

Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Prof. Dr. apt. Zilhadia, M.Si sebagai Welcoming speech, Din Wahid, MA., Ph.D sebagai penceramah, para Wakil Dekan Kepala Bagian Tata Usaha, Ketua dan Sekretaris Program Studi, Dosen dan  Tenaga Kependidikan, serta Mahasiswa FIKES.

Zilhadia dalam sambutanya menyampaikan, kegiatan ini adalah kegiatan Ramadhan tahun ke 6, yang biasa dilakukan pada bulan Ramadhan, satu minggu sekali di akhir minggu karena kami perlu banyak sekali penguatan-penguatan. Kami adalah praktisi kesehatan, namun untuk integrasi keislaman perlu bekal yang banyak. Bukan  hanya knowledge, tapi mengintegrasikan nilai nilai kesilaman.

"Di forum seperti ini kita kuatkan sebagai pendidik, agar dapat menjadi contoh dan teladan kepada yang dididiknya. Sebagai pimpinan fakultas bapak ibu dapat memanfaatkan acara kita ini dengan sebaik-baiknya, supaya terbangun nilai-nilai integrasi keislaman. Kita manfaaatkan kegiatan ini untuk mendapatkan ilmu, dan musuhya ilmu adalah kemalasan" terangnya.

Din Wahid sebagai penceramah menyampaikan, jadi Allah ketika mau menciptakan kalifah, maka muncul dialog Allah dengan malaikat. Malaikat sedikit protes, Yaa Allah kenapa tiba-tiba Engkau ingin menciptakan khalifah, sedangkan khalifah akan menyebabkan kerusakan peperangan dll. Apakah Engkau tidak cukup dengan kami? Sedangkan kami mengikuti segala yang diperintah dan selalu bertasbih Kepada Mu, apakah Engkau tidak cukup dengan kami.

Dalam Alquran ketika Allah menciptakan ada kunfayakun, terjadi maka terjadilah.Ketika Allah ingin menciptkan seseorang khalifah surat Albaqarah ayat 30

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ ِانِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ۝٣٠                                                                                                                            

(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Maka Allah berfirman: Saya mengetahui apa yang kamu tidak ketahui. Albaqarah ayat 31

وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ ۝٣١

Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian Dia memperlihatkannya kepada para malaikat, seraya berfirman, “Sebutkan kepada-Ku nama-nama (benda) ini jika kamu benar!”

Setelah adam diciptakan: Mengajarkan ilmu ilmu kepada Adam, dan Adam memiliki pengetahuan, Allah menyampaikan kepada malaikat, Allah menguji malaikat untuk menyebutkan benda-benda ini.

Malaikat menjawab : Maha Suci Engkau

Allah menyampaikan kepada Adam

قَالَ يٰٓاٰدَمُ اَنْۢبِئْهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْۚ فَلَمَّآ اَنْۢبَاَهُمْ بِاَسْمَاۤىِٕهِمْۙ قَالَ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۙ وَاَعْلَمُ مَا تُبْدُوْنَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُوْنَ 

Dia (Allah) berfirman, “Wahai Adam, beri tahukanlah kepada mereka nama-nama benda itu!” Setelah dia (Adam) menyebutkan nama-nama itu, Dia berfirman, “Bukankah telah Kukatakan kepadamu bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi, dan Aku mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang selalu kamu sembunyikan?”

Allah berfirman bukankah Saya sudah sampaikan bahwa Saya mengetahui apa-apa yang kamu sembunyikan dan perlihatkan.

Ini yang membedakan malaikat dan manusia Adam. Keunggulan ada pada ilmu. Untuk memberikan kelebihan kepada Nabi Adam kemudian itu yang menjadi keunggulan, yang kemudian membuat malaikat bertekuk lutut.

Bahwa manusia lebih unggul dari makhluk lain, bahkan lebih unggul dari malaikat. Malaikat diciptakan dari nur. Albaqarah ayat 34

وَاِذْ قُلْنَا لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اسْجُدُوْا لِاٰدَمَ فَسَجَدُوْٓا اِلَّآ اِبْلِيْسَۗ اَبٰى وَاسْتَكْبَرَۖ وَكَانَ مِنَ الْكٰفِرِيْنَ ۝٣٤

(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kamu kepada Adam!” Maka, mereka pun sujud, kecuali Iblis. Ia menolaknya dan menyombongkan diri, dan ia termasuk golongan kafir.

Karena keunggulan Nabi Adam keunggulan dalam bidang ilmu pengetahuan dan malaikat diminta bersujud kecuali iblis.

Kalau melihat dari sini sebagian iblis adalah golongan dari malaikat. Kemudian iblis merasa lebih unggul, dalam AlQuran bahwa iblis merasa lebih baik karena diciptakan dari api, sementara manusia dari tanah.

Dalam Alquran salah satu keunggulan manusia adalah memiliki ilmu pengetahuan, karena ilmu pengetahuan adalah dasar dari keterampilan dalam segala bidang.

Perpaduan antara pengetahuan dan skill maka akan menciptakan manusia yang unggul (1) Pengetahuan, (2) Sikap, (3) Perilaku.

Ilmu pengetahuan akan menjadi basis dari apa yang akan kita lakukan kedepan. Dalam fiqih kita sebagai penganut dibagi menjadi 3, yaitu: Muqallid; Mengikuti tapi tidak mengetahui maksudnya atau alasanya (hanya mengikuti perintah). Muttabi’; Mengikuti tapi bisa menjelaskan, dan mengetahui argumennya. Muztahid; Memiliki pengetahuan bisa meningkat dan bisa menyampaikan ilmu nya, dan bisa memberikan pendapat.

Dalam agama ilmu pengetahuan sangat penting akan mengklasifikasi diri kita dalam posisi apa. Apakah kita muqallid, atau muttabi dan muztahid. Paling tidak kita berada di tahap kedua, jangan sampai kita terjerembab di tahap pertama.

Kita sebagai orang tua, dosen, tenaga pendidik harus bisa menimbulkan critical thinking. Kalau menjelaskan ke mahasiswa jangan setengah-setengah.

Malaikat saja kalah dengan manusia, letak keunggulan kita ilmu pengetahuan. Dalam Alquran kita diminta membaca, Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan  orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.

Selain penyampaian materi, acara ini diisi dengan sesi tanya jawab yang interaktif. Para audiens diberikan kesempatan untuk bertanya langsung kepada penceramah, sehingga diskusi berjalan lebih hidup dan menambah motivasi serta pemahaman akan keutamaan dan keistimewaan di bulan ramadhan. 

Acara ini ditutup oleh  MC dengan sesi foto bersama sebagai bentuk kebersamaan dan kenang-kenangan, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh narasumber untuk keberkahan dan kebermanfaatan ilmu yang didapat dari acara ini. 

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh civitas akademika Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta semakin termotivasi untuk menjadikan bulan Ramadhan sebagai momentum  dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas ibadah. (ZR)