Mahasiswa PBL Kesehatan Masyarakat Menghadiri Rapat Pembentukan Unit Intervensi Berbasis Masyarakat Bersama BNN Tangerang Selatan
Mahasiswa PBL Kesehatan Masyarakat Menghadiri Rapat Pembentukan Unit Intervensi Berbasis Masyarakat Bersama BNN Tangerang Selatan
Tengerang Selatan, Berita Fikes Online,- Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta diundang oleh pihak Kelurahan Sawah Baru untuk menghadiri Rapat Pembentukan Unit Intervensi Berbasis Masyarakat (IBM) bersama BNN pada Rabu (22/2) di aula Kelurahan Sawah Baru. Rapat tersebut dihadiri oleh Sekretaris Kelurahan Sawah Baru, Yudhi Rusdiyanto, Kepala Seksi Pemerintahan, Ketentraman dan Ketertiban Umum, Elis Kurniati, Kepala Seksi Ekonomi Pembangunan, Resty Rani Fawzia, Babinkamtibmas, R. Yoga,  Babinsa Koramil 05/CPT, M. Suhardi serta BNN Tangerang Selatan, Andie dan Vina selaku dokter dari BNN Tangerang Selatan. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh dokter Puskesmas Sawah Baru, ketua RT, serta perwakilan dari daerah yang berpotensi tinggi terdapat kasus penyalahgunaan narkoba. Dalam sambutannya, R. Yoga berujar bahwa dampak narkotika bukan hanya akan terjadi pada 5 tahun kedepan, melainkan di masa sekarang. “Nilai kerawanan dari efek tersebut tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga psikologis dan lingkungan sekitarnya.” Adanya kondisi yang dihadapi oleh kelurahan yang terpilih sebagai kelurahan bersinar, termasuk Kelurahan Sawah Baru, masih banyak masyarakat yang mencoba untuk pakai narkoba, khususnya di RW 2 berbatasan dengan RW 4 dan RW 7 yang berbatasan dengan Pondok Aren. Penyalahgunaan narkotika yang terjadi di Kelurahan Sawah Baru masih dalam kategori ringan (coba pakai dan situasional) sehingga lebih membutuhkan layanan dalam bentuk layanan perawatan diri serta layanan komunitas non lembaga (masyarakat). Oleh karena itu, Kelurahan Sawah Baru bekerja sama dengan BNN Tangerang Selatan untuk membentuk unit intervensi berupa rehabilitasi penyalahguna narkoba yang dirancang dari masyarakat, untuk masyarakat, dan oleh masyarakat melalui agen pemulihan (AP) dengan memanfaatkan fasilitas dan potensi masyarakat sesuai dengan kearifan lokal. Pendekatan rehabilitasi dengan IBM ini digunakan untuk wilayah yang kategori penyalahguna narkoba ringan sampai sedang. Untuk kategori sedang sampai berat membutuhkan rujukan untuk rawat jalan atau rawat inap. Pembentukan unit IBM ini didukung dengan adanya perwakilan dari daerah yang berpotensi tinggi pemakai narkoba sebagai Agen Pemulihan (AP). Para agen akan diberikan penyuluhan terkait pelaksanaan IBM lebih detail yang akan diselenggarakan di Hotel Aston, Bekasi selama 5 hari. Selain itu, pihak BNN juga akan bekerja sama dengan pihak puskesmas, terutama dengan pemegang program NAPZA. Dalam hal ini, pihak Kelurahan Sawah Baru berperan untuk membantu koordinasi dengan RW dan RT terkait pembentukan IBM dan mengenali Agen Pemulihan (AP) di sekitar wilayah RT/RW setempat. Di akhir penyampaiannya, Vina berharap bahwa pembentukan IBM ini dapat membuat pemakai narkoba dengan kategori ringan tersebut bisa berhenti atau tidak memakai lagi dan cepat pulih. “Saya berharap dengan pembentukan intervensi berupa rehabilitasi berbasis masyarakat ini, dapat membuat mereka yang baru mencoba 1 kali atau yang ingin mencoba pakai bisa berhenti dan tidak pakai lagi, serta bagi pemakai narkoba agar cepat pulih.(PBL klp 10/zr)