Studium General Prodi Kesehatan Masyarakat: 100 Hari Makan Bergizi Gratis
Berita Fikes Online,- Program Studi Kesehatan Masyarakat telah melaksanakan kegiatan Studium General pada hari Rabu, 30 April 2025. Topik yang diangkat mengenai 100 hari Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diselenggarakan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai bentuk upaya peningkatan status gizi anak sekolah menuju Indonesia emas 2045. Kegiatan berlokasi di Auditorium MK Tajuddin Fakultas Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Acara resmi dibuka oleh Wakil Dekan FIKES UIN Jakarta, Dr. Apt. Nurmeilis, M.Si yang mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini, dan berharap dapat bermanfaat memberi wawasan mendalam mengenai pentingnya gizi dan membuka peluang bagi peserta kegiatan studium general untuk melakukan penelitian terkait hal tersebut.
Acara kuliah umum ini di hadiri oleh Mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat dan seluruh Civitas akademika FIKES UIN Jakarta beserta tamu undangan dari Staf Ahli DPR RI dan perwakilan dari beberapa Puskesmas Mitra di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu Puskesmas Cirendeu, Ciputat Timur, Pisangan dan Ciputat Tangerang Selatan.
Dalam acara ini menghadirkan 2 narasumber yaitu Prof. Abdul Razak Thaha selaku Guru Besar FKM Universitas Muhamadiyyah Jakarta dan Ary Santoso, S. Stat, M. Sc. M. I. Pol selaku staf Ahli Badan Gizi Nasional
Pada pemaparan materi ini, acara dipandu moderator Baequni, PhD Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat. Sebagai narasumber pertama Abdul Razak Thaha menyampaikan bahwa output dari pemberian MBG (Makanan Bergizi Gratis) kepada anak sekolah dasar, menjadi salah satu upaya untuk mengatasi salah satu isu pada malnutrisi yaitu stunting yang termasuk kedalam jenis kekurangan gizi. "Tetapi ada bentuk malnutri lainnya seperti kekurangan zat gizi mikro dan kelebihan gizi juga yang mengancam masalah gizi masyarakat di kemudian hari. Program MBG perlu melihat kepada pengalaman dari berbagai Negara yang sudah berhasil dengan program sejenis seperti Jepang, Brazil dan India, bahwa monitoring dan evaluasi, beserta peran serta berbagai sektor terutama mitra untuk meningkatkan kualitas cakupan dan capaian dari program makan sehat ini, agar lebih baik lagi di kemudian hari" ujarnya.
Narasumber yang kedua Ary Santoso menyampaikan materi tentang kebijakan dan implementasi program makan bergizi gratis. Pada paparannya Ary menyampaikan bahwa capaian target program MBG (Makanan Bergizi Gratis) diharapkan akan lebih menjangkau penerima manfaat khususnya anak-anak di sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas dengan meningkatkan jumlah SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) sebagai pihak dapur umum yang ada di 26 wilayah. "Hasil menunjukkan sudah ada peningkatan perbaikan angka stunting setelah program ini diluncurkan, walaupun angkanya masih terbilang kecil tetapi optimis pada perjalanannya akan lebih baik lagi. Perbaikan dilakukan di berbagai hal seperti pengingkatan jumlah SPPG, kemitraan dengan berbagai stakeholder dan institusi terkait, serta peningkatan berbagai jenis supplier MBG", ujarnya.
Acara juga dilanjutkan dengan Tanya jawab oleh peserta, dari hasil tanya jawab menyimpulkan bahwa mahasiswa sebagai agen perubahan kesehatan masyarakat bisa berperan membantu pemerintah untuk keberhasilan program ini, mulai dengan melakukan edukasi kepada para masyarakat tentang manfaat dan promosi Program MBG bekerja sama dengan pemerintah.
Pada akhir kegiatan dilakukan foto bersama dengan para narasumber, peserta stadium general dan para tamu undangan. (SRHL/ZR)